DWP Kemenag Berbagi Kasih dengan Lansia Panti Tresna Werdha

By Admin

nusakini.com--Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama berbagi kasih sayang dengan para orang lanjut usia (lansia) penghuni Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Budi Mulia 4 Jakarta. 

“Tresna itu artinya kasih sayang. Maka dengan kasih sayang, kami bisa sampai di tempat ini,” kata Ketua DWP Kemenag Indah Nur Syam, Sabtu (16/12). 

“Hari ini kami ingin berbagi kasih sayang dengan penghuni panti tresna werdha, dengan mengadakan kegiatan senam bersama,” lanjut Indah.  

Kegiatan senam bersama lansia ini, menurut Indah, dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun DWP sekaligus menyambut Hari Amal Bhakti Kementerian Agama ke-72.   

Kegiatan senam bersama ini diikuti lansia penghuni panti. Sejak pukul 05.30 WIB, mereka tampak mengenakan pakaian olah raga lengkap, bersiap di halaman panti untuk melakukan senam bersama. 

“Katanya mau ada senam bersama. Mudah-mudahan ada senam jantung juga mba,” ujar Ririn salah satu lansia penghuni panti yang tampak antusias dengan kegiatan senam bersama tersebut. 

Tepat pukul 06.20 WIB, irama musik senam mulai terdengar di halaman panti yang berada di Jalan Margaguna, Jakarta Selatan ini. Pengurus DWP Kemenag pun terlihat berbaur dengan puluhan lansia penghuni panti tresna werdha tersebut. 

Peserta senam pagi itu mengikuti gerakan senam yang dicontohkan oleh instruktur. “Senang ya liat nenek-kakek itu semangat sekali,” ujar Pembina DWP Kemenag Trisna Willy Lukman yang juga turut bergabung dalam kegiatan senam bersama tersebut. 

Kegembiraan yang dirasakan para lansia ini juga dibenarkan oleh para petugas panti sosial yang menampung 240 orang lansia ini. “Kakek nenek ini senang mba kalau ada kegiatan seperti ini. Ini hiburan untuk mereka,” ujar Elly, Kepala Seksi Penyuluhan PSTW Budi Mulia 4. 

PSTW Budi Mulia 4 saat ini dihuni 80 orang lansia laki-laki dan 160 orang lansia perempuan. “Para lansia ini menghuni 14 ruang tergantung pada klasifikasinya,” jelas Elly. 

Di panti ini terdapat tiga kategori penghuni, yaitu penghuni dengan kategori mandiri, setengah renta, dan renta. Kategori renta diperuntukkan bagi lansia yang sudah bed rest dan memerlukan bantuan orang lain untuk melakukan aktivitas, termasuk aktivitas mandi, makan maupun buang hajat. Lansia yang menderita pikun masuk kategori setengah renta, dan yang masih bisa melakukan aktivitas tanpa bantuan orang lain masuk kategori mandiri. 

Pada kegiatan senam bersama ini, tak hanya diikuti oleh sekitar 40 lansia yang tergolong lansia mandiri. Tapi tampak juga beberapa penghuni yang tergolong setengah renta ikut dalam kegiatan tersebut.  

Misalnya, Saprudin, lansia yang baru empat bulan tinggal di PSTW Budi Mulia 4 ini terlihat bersemangat mengikuti senam dari atas kursi rodanya. Saprudin ikut menggerakkan tangannya mengikuti irama dangdut yang menjadi musik pengantar senam pagi itu. “Jadi semangat kalau ikut begini,” ujarnya dengan mata berbinar. 

Lain lagi dengan Sutiyem, yang biasa dipanggi Nek Iyem. “Nenek kemarin habis jatuh di deket tempat jemuran. Jadi senamnya sambil duduk boleh ya,” ujar perempuan yang telah berusia 90 tahun lebih ini sembari terkekeh. 

Usai melakukan senam bersama, lansia penghuni PSTW ini mendapat bingkisan dari pengurus DWP Kemenag RI berupa mukena, sarung, makanan ringan serta minyak kayu putih, dan balsem. 

“Kami tidak membawa apa-apa untuk Bapak Ibu di sini. Ini hanya sekedar tanda kasih kami kepada penghuni tresna werdha,” ujar Indah Nur Syam di hadapan para lansia. 

Indah berpesan bahwa meskipun para lansia tersebut tinggal di tresna werdha, jangan membuat mereka bersedih. “Ibu bapak di sini harus tetap semangat, jangan pernah merasa disisihkan,” kata Indah Nur Syam memberikan motivasi. 

Indah berharap, kunjungan ini bukan kali terakhir. Hal serupa disampaikan Trisna Willy. “Hari ini rasanya bersyukur, karena bisa diberikan kesempatan bertemu Bapak Ibu di panti ini. Karenanya, doakan kami agar bisa datang ke sini lagi,” kata Trisna Willy. 

“Alhamdulillah.... ini yang ditunggu-tunggu. Minyak kayu putih sama balsem, udah gak punya soalnya buat malem kalau dingin,” ujar Suwarni salah satu penghuni panti sambil mendekap erat bingkisan yang diperolehnya. 

Rombongan DWP Kemenag juga sempat mengunjungi penghuni panti kelompok renta. Mereka tampak menangis melihat para lansia susah payah dan terbata melantunkan ayat suci Al-Quran dibimbing penyuluh agama Kemenag, Dzurotun Ghola. 

Ghola bersama Ferry yang membentuk Rumah Penyuluhan Kreatif (RPK) memang kerap mengunjungi panti tresna werdha ini, terutama di hari Minggu. Ghola memberikan bimbingan rohani bagi penghuni panti tresna werdha tersebut.   

“Disamperin tiap minggu, rasanya ada yang selalu sayang kita,” ujar Eha salah satu penghuni panti yang sedang terbaring sakit kepada Trisna Willy. 

Penghuni panti ini mayoritas memang tidak memiliki keluarga. Mereka yang ditempatkan di sini adalah hasil dari razia jalanan yang dilakukan oleh Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

“Semoga dengan kunjungan ke sini, dapat membuat para lansia ini merasakan kasih sayang. Ini juga dapat membuat ibu-ibu DWP menjadi lebih mudah untuk bersyukur,” ujar Trisna Willy. (p/ab)